. Resensi Novel Bulan karya Tere Liye: Buku Kedua dari Serial Bumi. SINOPSIS dan RESENSI BUKU : Bulan karya Tere Liye | REFERENSI BUKU BAGUS - SINOPSIS BUKU - RESENSI BUKU - REVIEW BUKU - BUKU TERBAIK - REFERENSI BUKU TERBARU 2017 - REFERENSI BUKU ISLAM - BUKU BEST SELLER 2017 Resensi Novel Hujan - Tere Liye, Dariratusan puisi yang dibuat penyair kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 itu, "Aku Ingin" termasuk salah satu yang amat popular dan HujanBulan Juni - Sepilihan Sajak (Hard Cover) Penulis. Sapardi Djoko Damono. No. ISBN-Penerbit. Gramedia Pustaka Utama . Tanggal terbit. Juni - 2013. Jumlah Halaman. 128. Berat. Novel Grafis Hujan Bulan Juni oleh Sapardi Djoko Damono Gudang Penerbit. Rp 78.000 Rp 68.640 Sunyi adalah Minuman Keras (Reguler) Sampaiakhirnya, Mary semakin yakin bahwa ada yang nggak beres dirumah pamannya yang gudenya amit-amit. Pada waktu malam hari, kadang Mary mendengar suara anak kecil cowok menangis meraung-raung dari tempat yang jauh. Lalu, ada rumor tentang sebuah Taman Rahasia yang tidak pernah dibuka selama sepuluh tahun. PinkanMelipat Jarak merupakan novel kedua dari triologi Hujan Bulan Juni. Novel ini mengisahkan tentang kepulangan Pinkan ke Indonesia untuk menengok Sarwono yang sedang sakit. Pinkan yang mendengar kabar Sarwono sakit ikut terguncang hingga Pinkan pun ikut sakit jiwanya. Untungnya Katsuo yang merupakan teman Pinkan ikut ke Indonesia juga. ResensiNovel "Hujan Bulan Juni" Sapardi Djoko Damono Judul: Hujan Bulan Juni Penulis: Sapardi Djoko Damono Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2016 Kota Terbit: Jakarta ISBN: -1 Sinopsis Novel Sebuah novel karya Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan pada Juni 2015 setebal 135 halaman ini menceritakan tentang kisah BukuHujan Bulan Juni sendiri telah dialihbahasakan ke dalam 4 bahasa; bahasa Jepang, bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa Mandarin. Bermetamorfosa ke dalam cerita bergambar di tahun 2013, trilogi novel di tahun 2015, ilustrasi di Novel'Hujan Bulan Juni' pertama kali rilis pada Juni 2015. Dua tahun berselang, novel kelanjutannya yang berjudul 'Pingkan Melipat Jarak' terbit. Kelanjutan kisah cinta antara Sarwono dan Pingkan pun berlanjut di trilogi yang kini diberi judul 'Yang Fana Adalah Waktu'. Sebagai pelengkap novel, puisi-puisi Sarwono kepada Pingkan pun diterbitkan Novelbertema percintaan selalu menarik untuk dibaca. Biasanya, novel ini mampu mengaduk-aduk perasaan pembaca seperti novel Hujan. Kisah haru, bahagia, dan sedih akan Anda rasakan ketika membaca novel ini. Hujan Bulan Juni, dan Laskar Pelangi ada dalam rekomendasi kami. Simak artikel ini sampai habis, ya! Novel & sastra. Item lists populer Inilahkiranya yang membuat novel ini jadi semacam rangsangan dalam membangun rasa peka terhadap pluralisme. * Judul : Hujan Bulan Juni Jenis Buku : Novel Sastra Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Penulis : Sapardi Djoko Damono Terbit : 14 Juni 2015 Tebal : xx + 135 hlm ISBN : -1. Tagged:resensi buku; Noted: 1 note; Reblogged: Tugasteknik editing Nama ibnu laksana Aulia ramdaniKelas Kpi 4 cNim 181510123 BerandaOPINI RESENSI Romantisme dan Kesabaran di Hujan Bulan Juni. Romantisme dan Kesabaran di Hujan Bulan Juni. Delvi Alpha Faliha - RESENSI. 1 Juni 2020 10:41 12 November 2021 17:01. Pada resensi kali ini, Saya akan membahas novel Hujan Bulan Juni oleh Sapardi Djoko Damono. Iabelajar hingga jungkir-balik demi mewujudkan mimpinya. Ia bertemu Arai kembali setelah berbulan-bulan berpisah. Keduanya lalu memutuskan penantian hasil tes akan mereka habiskan di kampung halaman, Belitong. Resensi Novel Dikta dan Hukum (2) Judul Buku: Dikta dan Hukum Penulis Buku: Dhia’an Farah Penerbit Buku: Asoka Aksara x Loveable danresensi novel pulang karya tere liye, tere liye is back buku karya darwis tere liye online book fair, sinopsis dan unsur intrinsik novel bulan tere liye, 10 novel terbaik karya tere liye ini patut 1 / 6. untuk dibaca, 10 rekomendasi novel tere liye terbaik resensi novel hujan karya tere liye afikrubik Powered by TCPDF ( Jumat 28 Juni 2013. Cara manual membuat form login dengan VB.Net. RESENSI NOVEL 5 CM. Judul : 5 CM. Penulis : Donny Dhirgantoro. Penerbit : PT.Grasindo dengan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama dan mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi selama tiga bulan. y4fEjX1. Ilustrasi Cover buku Hujan Bulan Juni, karya Sapardi Djoko Darmono. istimewaNovel Hujan Bulan Juni, merupakan sebuah buku karangan Sapardi Djoko Damono, yang telah terbit tahun 2015 oleh penerbit Gramedia Pusaka Utama, serta telah dicetak ulang beberapa Hujan Bulan Juni berisi tentang kisah percintaan Sarwono dan Pingkan, berisi manis pahitnya hubungan keduanya. Novel ini juga telah diadaptasi menjadi sebuah film pada tahun 2017 dengan judul yang Djoko Damono merupakan seorang sastrawan Indonesia yang sangat terkenal dan menjadi guru besar pensiunan Universitas Indonesia sejak 2005 dan guru besar tetap pada Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta 2009.Dalam novel ini kita akan menemukan kata “hujan” yang pastinya akan mengingatan kita dengan sebuah puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Aku Ingin”.Puisi ini sering kali kita temui dalam kutipan-kutipan cerita ataupun ungkapan kata-kata yang melambangkan sebuah keromantisan untuk puisi ini sebagai berikutAku ingin mencintaimu dengan sederhana,dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya ingin mencintaimu dengan sederhana,dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya buku Hujan Bulan Juni, karya Sapardi Djoko Darmono. istimewaSederhana namun puisi ini memiliki kesan yang mendalam dan indah untuk dipahami maknanya. Dari kutipan puisi ini kita pasti akan mengingat tentang novel Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan cinta antara Sarwono dan Pingkan yang terhalang berbagai macam hal, seperti perbedaan agama, suku, pertentangan dari keluarga, dan hubungan jarak Hujan Bulan Juni ini mengisahkan tentang Sarwono yang merupakan orang Jawa asli yang sekarang bekerja menjadi salah satu dosen Antropolog di Universitas Indonesia, sedangkan Pingkan adalah keturunan campuran Jawa dengan Manado yang juga seorang dosen Sastra Jepang di Universitas awal novel ini berkisah dari Sarwono yang pertama kali menganal Pingkan karena Pingkan adalah adik dari temannya yang bernama Toar. Sarwono dan Toar sudah berteman sejak SMP saat di rintangan yang harus dihadapi oleh mereka karena adanya beberapa perbedaan, namun pembawaan dalam ceritanya terkesan santai dengan cerita-cerita percakapan yang ringan yang membuat hubungan antara Sarwono dan Pinkan menjadi terasa pertama muncul saat Sarwono dan Pingkan mendapatkan kabar bahwa Pingkan harus pergi ke Jepang melanjutkan studinya. Ia dikirim dari kampusnya dan mengikuti perintah dari sini Sarwono merasa sedih karena harus berpisah dengan Pingkan dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama. Begitu pula yang dirasakan oleh Pingkan yang merasa sedih. Namun mau bagaimanapun itu tidak bisa dihindari, dan Pingkan harus pergi ke dalam hatinya merasa jengkel karena Pingkan harus ke Jepang dan bertemu dengan Katsuo yang sebelumnya pernah studi di Indonesia, yang menjadi mahasiwa yang begitu populer di kalangannya, dan Pingkan juga dekat dengan Katsuo. Semakin jengkel Sarwono karena tau bahwa Katsuo juga akan bekerja sama dengan Pingkan saat di Jepang, karena Katsuo juga seorang dosen di kedua muncul saat Sarwono berkunjung ke rumah Bibi Henny, tantenya Pingkan. Dalam permasalahan selanjutnya ini menjadi semakin rumit karena dari keluarga Pingkan tidak setuju dengan Pingkan yang memilih Sarwono untuk menjadi Pingkan juga mendesak Pingkan untuk mau dijodohkan dengan dosen muda yang telah kenal dengannya di Manado, yaitu Tumbelaka. Namun Pingkan tetap menolak saran dari Bibi Henny di sini keluarga Pingkan tidak menyetujui hubungannya dengan Sarwono karena perbedaan agama dan suku. Mereka tidak mau Pigkan seperti bapak dan ibunya yang juga orang Manado mendapat jodoh orang Jawa, dan berharap supaya Pingkan tinggal di Manado saja, bukan kembali ke Jakarta atau Solo ikut dengan Pingkan yang seharusnya masih beberapa bulan lagi ternyata diajukan untuk segera berangkat ke Jepang, yang membuat Sarwono mau tak mau harus melepaskan Pingkan pergi darinya. Namun sebelum keberangkatan Pingkan, Sarwono telah diminta untuk bertemu dangan ibunya Pingkan dan membicarakan tentang keseriusan Sarwono untuk menikahi Pingkan. Tidak disangka Ibunya Pingkan merestui hubungan mereka, walau keluarga yang lain tidak beberapa waktu berlalu, sejak jarak memisahkan mereka antara Indonesia dengan Jepang, Sarwono sebenarnya sekarang sedang tidak baik-baik saja, karena akhir-akhir ini dia merasa tidak sehat dan masih harus bertahan dengan kerinduannya kepada Pingkan yang belum ketika, Pingkan telah pulang ke Indonesia dan ingin segera bertemu dengan Sarwono, namun Pingkan mendapat kabar buruk tentang kondisi Sarwono yang sedang kritis dan dirawat di rumah sakit di Solo karena sakit paru-paru langsung pergi ke Solo untuk menemui Sarwono, namun sesampainya di sana Pingkan tidak dapat bertemu dengan Sarwono, dan hanya dapat bertemu dengan ibunya bertemu dengan ibunya Sarwono, Pingkan diberi sebuah koran titipan dari Sarwono kepada ibunya. Dalam Koran itu tertulis tiga sajak puisi karya Sarwono yang telah novel Hujan Bulan Juni ini memiliki desain sampul atau cover yang sangat keren, dengan tulisan yang diberi efek luntur seperti terkena air ini juga memiliki cerita yang tidak mudah ditebak, namun dalam novel cerita yang ada, masih memiliki akhir yang tanggung dan akan dilanjutkan dalam novel selanjutnya yang berjudul Pingkan Melipat Jarak. */kikJudul Buku Hujan Bulan JuniPenulis Sapardi Djoko DarmonoPenerbit Utama Gramedia Pustaka UtamaDeskripsi Fisik Tebal 138 halamanPenulis Resensi Puguh Prianggoro SPd Penulis adalah Guru Pegiat Kampung Ilmu Bojonegoro. September 23, 2022 413 am . 6 min read Sinopsis novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono ini akan menceritakan seluk beluk tentang novel tersebut secara lengkap. Kamu bisa mengetahui sinopsis, intrinsik, ekstrinsik juga pesan moral yang terkandung di dalam novelnya. Selain itu kamu juga akan mengetahui kekurangan dan juga kelebihan dari novel tersebut. Untuk itu simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu tidak ketinggalan informasi mengenai sinopsis novel Hujan Bulan Juni ini. Identitas Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Judul NovelHujan Bulan JuniPenulisSapardi Djoko DamonoJumlah halaman135 halamanUkuran buku14×21 cmPenerbitPT Gramedia Pustaka UtamaKategorinovel fiksiTahun Terbit2013 Sinopsis Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Sinopsis novel hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono ini mengisahkan tentang kisah percintaan Sarwono pria yang sederhana yang kaku. Dengan gadis cantik blasteran yang bernama Pingkan. Sarwono adalah seorang antropolog dan ia disibukkan dengan pekerjaannya sebagai peneliti. Sarwono mendapatkan tugas dari dosen seniornya. Dan karena interaksi yang cukup lama maka mereka akhirnya saling jatuh cinta. Uniknya cinta mereka dipenuhi dengan obrolan yang remeh dalam setiap kali pertemuan. Dan hal tersebutlah yang membuat suasana menjadi romantis diantara keduanya semakin berkembang. Namun, kisah cinta yang manis ini terhalang oleh sesuatu. Lalu apa sesuatu tersebut? Penasaran? Kamu bisa cari tahu sendiri jawabannya di novel Hujan Bulan Juni sendiri ya. Kelebihan Novel Hujan Bulan Juni Berikut merupakan kelebihan dari novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, diantaranya adalah Kelebihan pertama dalam novel ini yaitu memiliki konflik yang ini hanya mengisahkan kisah percintaan Sarwono dengan Pingkan. Namun, terdapat kendala yang menghalangi hubungan mereka terutama akibat perbedaan agama dan penulisan yang khas daro Sapardi Djoko Damono ini meski merupakan novel namun ditulis dengan gaya tulisan bercerita seperti sedang menyampaikan puisi. Dan itu kata-kata puitis yang indah dalam narasi kisah cinta dalam novel juga sangat mengapresiasi SDD yang di nilai melakukan riset yang cukup mumpuni untuk menulis novel ini. Padahal penulis sudah lansia namun ia tetap mengahdirkan unsur teknologi dalam cerita ini. Sehingga relevan dengan kisah cinta masa juga memberikan pesan tersirat tentang toleransi beragama dalam sebuah dapat menikmati setiap karakter yang ada di tokoh ini seperti malu tapi mau, sontoloyo. Kadang kala itu membuat pembaca senyum-senyum sendiri. Kekurangan Novel Hujan Bulan Juni Adapaun kekurangan novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, diantaranya adalah Kekurangan pertama dalam novel ini adalah terletak pada alurnya. Di mana alurnya itu terkesan ceritanya terjadi di waktu saat ini, namun kemudian tiba-tiba ada alur maju dan alur mundur. Dan setelah itu bisa saja melompat ke peristiwa lain yang berhubungan dengan masa depan. Dan ini cukup membingungkan adanya pemahaman tinggi dalam memahami kalimat jadul dan kental adat Jawa. Bagi mereka yang bukan berasal dari turunan Jawa mungkin akan kesulitan dalam memahami kalimat tersebutTidak adanya catatan kaki yang memuat terjemahan Bahasa Jawa tersebut sehingga membuat orang lain susah memahaminya. Unsur Intrinsik Novel Hujan Bulan Juni Berikut merupakan unsur intrinsik novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, di antaranya adalah 1. Tema Tema novel Hujan Bulan Juni ini menceritakan tentang kisah cinta Sarwono dan Pingkan yang berisi pahit dan manisnya yang terhalang berbagai macam, hal. Seperti perbedaan agama, suku, pertentangan dari keluarga dan hubungan jarak jauh. 2. tokoh dan Penokohan Sarwono, merupakan tokoh utama dalam novel yang merupakan lelaki cerdas, suka menulis puisi dan sangat gadis cantik dan baik dan keturunan blasteran Jerman dan merupakan kakak dari Pingkan dan merupakan sahabat dari tokoh tambahan lainnya dalam novel ini adalah Bu Pelenkahu, Katsuo, Matindas, Pak Hadi dan bu Hadi dan masih banyak lagi lainnya. 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel ini adalah menggunakan alur maju dan juga alur mundur. Sehingga dapat di jelaskan bahwa dalam novel ini memiliki alur campuran. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel Hujan Bulan Juni ini adalah pagi hari, siang hari dan malam hari. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah rumah Suwarno, Rumah Pingkan, Rumah Sakit, Kampus, Kantin, dan lain-lain. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang terdapat dalam novel Hujan Bulan Juni ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Hujan Bulan Juni ini menggunakan gaya bahasa khas penulis dimana penyampaian ceritanya seperti membacakan puisi. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel Hujan Bulan Juni ini adalah bahwa nasib memang di serahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus di tandatangani di atas materai dan tak boleh di ganggu gugat jika terjadi sesuatu nantinya. Meskipun baik ataupun buruk. Kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang. Jadi jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Unsur Ekstrinsik Novel Hujan Bulan Juni Setelah memahami unsur intrinsiknya kita juga perlu mengetahui unsur ekstrinsik dari novel Hujan Bulan Juni, diantaranya adalah 1. Nilai Sosial Nilai sosial yang terkandung dari novel ini adalah sikap Sarwono dan Pingkan yang dekat tidak memandang agama, suku, ataupun penampilan. Tapi mereka dekat kerana cinta dan nyaman. Hal ini mengajarkan kepada kita jangan jadikan sebuah perbedaan menjadi penghalang kamu untuk tidak bersosialisasi dengan baik dengan orang lain apalagi bersikap acuh tak acuh. 2. Nilai Moral Nilai moral yang terkandung dalam novel ini mengajarkan toleransi sebagai umat beragama. Dimana saling menghargai agama masing-masing seperti yang dilakukan oleh Sarwono dan Pingkan. 3. Nilai Agama Sebagai penganut agama yang cukup taat Sarwono mengetahui batasan-batasannya dalam menjalin sebuah hubungan. Meski itu bukan alasan dari mereka berpisah namun yang ia lakukan itu telah benar. Kepercayaan bukan hanya sebuah identitas di KTP saja. Namun, juga harus dengan hati, tindakan, dan perilaku tentunya. Pesan Moral Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Bagian terakhir dari sinopsis novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono ini adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Pesan moral yang terkandung dalam novel ini adalah kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang. Jadi jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Selain itu novel ini mengajarkan kita untuk bisa menerima takdir. Nasib memang di serahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus di tandatangani di atas materai dan tak bisa di ganggu gugat jika terjadi sesuatu nantinya. Meskipun baik ataupun buruk. Tentang Juni Lalu Tentang Hanin dan Karsa yang selalu apa-apa berdua. Dan tentang perasaan yang bingung harus dilanjutkan seperti apa. "Kau bagaimana?” "Apa?” "Suka Diana?” Karsa tertawa. Mengacak-acak rambut Hanin yang basah meskipun tadi tertutup helm. Ditepuknya kepala Hanin dua kali. "Aku menyukainya. Menyukai dia sebagai teman, tidak boleh diartikan berlebihan. Diana baik, Nin. Tidak ada alasan untuk aku tidak menyukainya. Tapi, hanya teman. Perasaanku tidak boleh disalahartikan.” viewsOngoing Kedai Juni & Juli Juni dan Juli adalah sepasang anak kembar yang berbeda jenis kelamin. Mereka bersepakat membuka usaha sebuah kedai makanan. Nenek mereka, Zalma adalah seorang pengusaha makanan terkenal di zamannya, diketahui memiliki sebuah resep bakmi yang sangat terkenal namun dirahasiakan. Juni dan Juli berusaha memiliki dan mempelajari resep tersebut. Ternyata resep tersebut saat ini dimiliki oleh Dimas Kusuma, seorang pengusaha makanan terkenal di Indonesia yang mendapatkan resep tersebut dari ayahnya, Cahyo Kusuma yang pernah menikahi Zalma sebelum akhirnya bercerai karena perselingkuhan Cahyo dengan wanita lain. Setelah melihat niat dan tekad dari Juni dan Juli, Zalma akhirnya mengajarkan resep itu kepada mereka. Akhirnya, Juni dan Juli membuka kedai makanan dengan resep sang nenek yang menjadi andalannya. Bakmi buatan Juni dan Juli mulai menemukan pelanggan sampai ada seorang food blogger yang merekam kedai tersebut dan menayangkan di akun Youtube channelnya sehingga menjadi viral sampai akhirnya diketahui oleh keluarga Kusuma. Bagaimana reaksi keluarga Kusuma setelah mengetahui hal itu? Bagaimana pula nasib Kedai Juni & Juli beserta resep Zalma? Apakah resep itu juga ada hubungan dengan pembunuhan-pembunuhan yang terjadi? viewsCompleted Gerimis Bulan Desember Bridgia Gantari, 22 tahun, seorang pramugari maskapai nasional yang sibuk. Dia bisa terbang berhari-hari dan jarang pulang. Bridgia alias Brie adalah seorang gadis yang pendiam kendati batinnya ceriwis dan suka memberontak. Dia gadis mandiri, tidak manja, dan tidak percaya CINTA. Brie tak suka dimanja dan memanjakan. Dia dingin dan judes pada lawan jenisnya. Hingga pada suatu hari perjodohan menyapa harinya yang sibuk. Btara Wisnu Adikara, sang calon suami. Lelaki yang tampilannya ala lelaki baik-baik, ternyata seorang yang dingin, judes, cuek. Perlahan perwira muda TNI AD ini menarik hati dan perhatian Brie. Bagaimana keputusannya? Bagaimana pemberontakannya? Benarkah perjodohan ini menjadi lika-liku baru bagi hidupnya? Bagaimana dia mempertahankan kariernya di penerbangan? viewsCompleted Misteri Bulan Agil adalah pria pintar, sayangnya predikat Cum Laude yang dimiliki tak membantunya mendapatkan pekerjaan. Kemiskinan yang menjeratnya membuat pria itu mau bunuh diri. Akan tetapi seorang gadis menyelamatkannya. Gadis yang bernama Bulan itu memberinya ciuman lembut dan menuntut. “Hush, stop!” Tangan Bulan mengusap wajah Agil dan berhenti di bibir lelaki itu, perlahan tangannya membelainya lembut lalu menempelkan bibirnya pasrah di mulut Agil yang reflek melumatnya dengan gugup. Wangi melati membuat kesadaran Agil terhenti beberapa waktu. Dia memeluk perempuan itu erat. Tetapi pria itu kecewa, setelah tahu, gadis itu adalah arwah gentayangan dan memintanya untuk mengungkap siapa pembunuhnya. viewsCompleted Pelangi Setelah Hujan Jika pernah terjadi suatu hal yang buruk dalam hidup seakan akan menghancurkan segala mimpi, namun ingatlah satu hal awal yang buruk belum tentu berakhir dengan suatu yang buruk pula. . . . . Berawal dari tragedi satu malam yang sangat mengerikan bagi seorang perempuan bernama Vina. Bagaimana tidak?karena tragedi itu,masa depannya hancur lalu kehilangan orang yang ia sayangi untuk selama lama nya. Bagaimana Vina melanjutkan hidupnya? viewsCompleted Sketsa Hujan Hujan pertama di pembuka Oktober sore itu, ternyata tidak hanya meninggalkan genangan dan sisa sampah yang berserakan. Tetapi juga kenangan mendalam dan sebuah hati yang terserak tak karuan. Sejak sore itu, lepas hujan pertama itu, hati sejoli sahabat berlain jenis itu tidak lagi sama. Ada hati yang dipenuhi bunga-bunga dan secercah mimpi untuk bersama, tapi ada satu hati lagi yang menyimpan sebongkah teka-teki, juga rasa takut kehilangan yang begitu tinggi. Hujan pertama kala itu adalah awal dari segenap rindu, benci, luka, dan hal lain yang tak sempat terselesaikan. Aksara Sendja Nirmala dan Bimasena Langit Permana adalah dua hati yang terbentuk dari sketsa luka dan hujan yang sama. Akankah keduanya bisa kembali melewati hujan bersama lagi tanpa adanya luka dan kecewa? viewsOngoing Di Balik Hujan Hari ini, adalah hari yang sangat mengharukan. Dimana, tepat ketika tetesan air hujan mulai turun, aku di lahirkan ke dunia ini. Tangis bahagia memecah keheningan malam. Semua orang menyambut hangat kedatanganku. Namun, di setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Ayahku mengalami penyakit yang sangat serius pada saat itu. Tepat setelah Ayah mencium keningku yang mungil, ia pun menghembuskan nafas terakhirnya. viewsOn-hold Menunggu Bulan Berkisah tentang seorang tuan muda yang bernama Rayi jatuh cinta pada Raya, putri pembantunya. Raya yang masih belia tak menyadari perhatian yang diberikan Rayi padanya. Ia masih menjaga jarak tidak berani berharap banyak. Hingga suatu hari ibu Rayi berniat menjodohkan dengan putri cantik dari keluarga kaya yang bernama Hanum. Wanita itu sangat mengharapkan menantu yang baik yang jelas bibit, bebet, dan bobotnya yang kelak memberikan cucu dari kalangannya. Rayi tak dapat menolak permintaan wanita yang telah melahirkannya. Ia sangat takut penyakit jantung yang diderita ibunya kambuh yang akan ia sesali sepanjang hidup. Bagaimana nasib percintaan Rayi dengan Raya? Apakah Rayi bahagia menjalani kehidupan pernikahannya? Akankah Raya mendapat pengganti tuan muda? Kisah fiksi ini sangat seru untuk diikuti. Berlatar budaya Jawa dengan setting Jawa tengah dan pesantren, kisah Rayi dan Raya menjadi sangat menarik untuk disimak. Banyak nilai luhur yang disampaikan. Ajaran gama yang kental akan sangat menambah khazanah wawasan pembaca. Buka gembok, baca ceritanya, lalu vote. Kalian akan mendapatkani kejutan setiap babnya. viewsOngoing Good Novel GN Poetry and all, to inspire and to create, to give people spirit that they love, to give back something they lost and they missing in their live. Keep writing and keep on reading. We are exist for you and your desired to keep writing and reading story. viewsOngoing Pungguk Merindukan Bulan Humairah Samudera Seika dan Kama saling mencintai bahkan sejak pandangan pertama di Real Publishing, tempat mereka bekerja. Sayang, Papa tidak merestui hubungan mereka karena posisi Kama yang dianggap rendah. Seika berkeras dengan cintanya hingga suatu hari, dia keluar dari pekerjaannya sebagai editor di Real Publishing yang notabene milik Papa. Bersama Kama, Seika merintis perusahaan penerbitan sendiri. Semua berjalan lancar, sampai di tahun ke tiga Seikamara Publishing berhasil membuka cabang di beberapa kota besar di Tanah Air. Tentu saja, Seika merahasiakan usahanya dari Papa. Mengapa? Dia ingin Kama menjadi orang berhasil dulu baru kemudian melamarnya. "Kita harus terus bersabar ya, Kama? Kita harus terus berjuang. Pantang menyerah, demi cinta kita." "Ya, Seika. Atas nama cinta, aku nggak akan pernah menyerah. Kita pasti bisa mendapatkan restu Papa. Aku yakin itu." "Ya, Kama. Semoga Tuhan merestui cinta kita, ya?" "Ya, Seika. Jangan pernah lelah untuk melangitkan doa-doa." Sayang, Derya staf keuangan di Real Publishing memergoki usahanya. Tak urung jua, dia melancarkan banyak intrik demi bisa mendapatkan cinta Seika yang selama ini didambakan dalam diam. Jahatnya, Derya melaporkan hubungan Seika dan Kama pada Papa. "Asal kamu tahu saja ya, Seika? Kalau aku nggak bisa mendapatkan kamu, maka tak seorang pun bisa. Tanpa kecuali, termasuk si Supir sialan itu, Kama! Kamu paham?" Apa yang akan terjadi setelah Papa tahu sepak terjang Seika? Siapakah yang akhirnya berhasil mendapatkan cinta Seika, Kama si Baik Hati atau Derya si Jahat? jatuhbangunkejarrestu viewsCompleted Hujan Bulan Juni merupakan kumpulan puisi yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono yang pertama kali diterbitkan pada 1994 oleh Penerbit Grasindo. Selain dalam bentuk kumpulan puisi, Hujan Bulan Juni juga ditulis menjadi sebuah novel. Kumpulan puisi Hujan Bulan Juni sendiri memuat sejumlah 102 puisi Sapardi Djoko Damono yang ditulis dari tahun 1964 sampai 1994. Sejumlah puisi yang ada di dalam buku ini adalah penerbitan ulang dari puisi-puisi yang pernah terbit dalam buku Duka-Mu Abadi 1969, Mata Pisau 1974, Akuarium 1974, dan Perahu Kertas 1984. Judul buku kumpulan puisi ini meniru dari puisi yang ditulis oleh Sapardi pada tahun 1989. Sampai saat ini, Hujan Bulan Juni telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Arab, Jepang, dan Mandarin. Untuk Hujan Bulan Juni Sebuah Novel sendiri diterbitkan pada Juni 2015 oleh Gramedia Pustaka Utama. Novel ini hanya memiliki total 135 halaman saja. Novel Hujan Bulan Juni mengisahkan tentang bagaimana mungkin seseorang mempunyai keinginan untuk mengurai kembali benang yang tidak terkira jumlahnya dalam selembar sapu tangan yang sudah ditenunnya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang dapat mendadak terbebas dari jaringan benang yang silang-menyilang, susun-bersusun, dan timpa-menimpa dengan rapi di selembar sapu tangan yang telah bertahun-tahun lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-jemarinya sendiri, oleh ketabahannya sendiri, oleh tarikan dan hembusan nafasnya sendiri, oleh kesunyiannya sendiri, oleh kerinduannya sendiri, oleh rintik waktu dalam benaknya sendiri, oleh penghayatannya sendiri mengenai hubungan-hubungan pelik antara laki-laki dan perempuan yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang. Bagaimana mungkin? Profil Sapardi Djoko Damono – Penulis Novel Hujan Bulan JuniSinopsis Novel Hujan Bulan JuniPros & ConsKelebihan Novel Hujan Bulan JuniKekurangan Novel Hujan Bulan JuniPesan Moral Novel Hujan Bulan JuniBuku Best Seller RekomendasiArtikel Terkait Rekomendasi Buku Sumber gambar Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono atau yang akrab dipanggil “SDD” yang menyingkat inisial namanya merupakan pria kelahiran 20 Maret 1940. Sapardi Djoko Damono merupakan seorang pujangga asal Indonesia yang sangat populer. SDD merupakan putra pertama dari pasangan Sadyoko dan Saparian. Nama SDD menjadi dikenal masyarakat luas, karena berbagai karya puisinya membahas tentang hal-hal sederhana, tetapi penuh dengan makna kehidupan. Maka dari itu, karyanya tersebut bisa dikagumi oleh masyarakat, bahkan kalangan sastrawan. Dalam dunia kesusastraan Indonesia, SDD sering dianggap sebagai sastrawan angkatan 1970-an. Sapardi Djoko Damono menikah dengan Wardiningsih. Pernikahan mereka berdua diberkati dengan kehadiran seorang putra dan seorang putri. Sapardi menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 19 Juli 2020 di Rumah Sakit Eka BSD, Tangerang Selatan. Ia meninggal akibat penurunan fungsi organ tubuh. Masa muda Sapardi dihabiskan di Surakarta. SDD menempuh pendidikan dasar di SD Kesatryan Keraton yang berlokasi di Surakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 2 Surakarta, dan berhasil lulus tahun 1955. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 2 Surakarta dan berhasil lulus pada 1958. Pada masa itu, Sapardi telah menghasilkan sejumlah karya yang ia kirimkan juga ke berbagai majalah. Kegemarannya untuk menulis ini berkembang ketika ia menempuh pendidikan tinggi di bidang Bahasa Inggris di Jurusan Sastra Barat, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. SDD juga sempat menempuh pendidikan di University of Hawaii, Honolulu, dan menempuh program doktor di Fakultas Sastra UI dan berhasil lulus pada tahun 1989. Setelah lulus kuliah pada tahun 1964, SDD sempat menjadi pengajar pada Fakultas Keguruan Sastra dan Seni IKIP Malang di Madiun hingga tahun 1968. Pada tahun 1973, setelah sempat bekerja di Semarang, Sapardi pindah ke Jakarta untuk menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison. Sejak tahun 1974, Sapardi mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Sapardi juga sempat ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Sastra UI untuk periode 1995 sampai 1999 setelah sebelumnya diangkat sebagai guru besar. Pada masa tersebut, Sapardi juga menjadi redaktur majalah Horison, Kalam, Basis, Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, Pembinaan Bahasa Indonesia, dan country editor majalah Tenggara di Kuala Lumpur. Setelah selesai menjabat sebagai dosen di UI pada tahun 2005, Sapardi masih mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta sembari tetap menulis fiksi dan nonfiksi. Sapardi juga merupakan salah satu pendiri Yayasan Lontar. Puisi karya Sapardi sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk juga bahasa daerah. Sapardi tak hanya aktif untuk menulis puisi saja, tetapi ia juga gemar menulis cerita pendek. Selain itu, Sapardi juga suka menulis esai, menerjemahkan berbagai karya penulis asing, dan menulis sejumlah artikel atau kolom di koran, termasuk juga kolom sepak bola. Beberapa puisi karyanya sangat populer dan dianggap sebagai karya legendaris. Contohnya seperti Hujan Bulan Juni, Aku Ingin, Akulah si Telaga, Pada Suatu Hari Nanti, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Popularitas puisi karyanya ini semakin meningkat setelah ia melakukan musikalisasi puisi bersama sejumlah mantan mahasiswanya di FIB UI. Dari hasil musikalisasi puisi itu, tercipta sebuah album yang populer, yakni oleh Reda dan Tatyana. Sapardi Djoko Damono telah banyak menerima penghargaan. Di antaranya, yaitu Cultural Award Australia 1978, Anugerah Puisi Putra Malaysia 1983, SEA Write Award Thailand 1986, Anugerah Seni Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1990, Kalyana Kretya dari Menristek RI 1996, Achmad Bakrie Award Indonesia 2003, Akademi Jakarta 2012, Habibie Award Indonesia 2016, dan ASEAN Book Award 2018. Sinopsis Novel Hujan Bulan Juni Pros & ConsProsKonflik cerita yang penulisan khas Sapardi Djoko Damono yang dengan latar masa pengajaran akan toleransi antar cerita kalimat sulit untuk dimengerti akibat pemilihan kata dan penggunaan kata dalam Bahasa Jawa. Ini adalah kisah mengenai hubungan percintaan antara Sarwono, pria sederhana yang kaku, dan Pingkan, gadis yang jika boleh saya kategorikan layaknya syarat untuk menjadi Miss Universe Brain, Beauty dan, Behavior. Gadis itu berdarah campuran dari dua suku, Jawa Solo dan Minahasa Menado. Toar merupakan lakak Pingkan sekaligus sahabat Sarwono. Dari persahabatannya itulah, kisah cinta mereka dimulai. Sarwono adalah seorang antropolog. Ia sedang disibukkan dengan pekerjaannya sebagai peneliti. Sarwono mendapatkan tugas itu dari dosen seniornya. Tak lama kemudian, mereka berdua, Pingkan dan Sarwono, akibat sering bertemu maka keduanya saling jatuh cinta. Namun, mereka dibenturkan oleh sebuah kendala, yakni perbedaan agama. Uniknya, cinta mereka dipenuhi dengan obrolan yang remeh setiap kali sedang pergi bersama. Namun, justru karena obrolan mereka itulah yang membuat suasana romantis di antara keduanya semakin berkembang. Pada bab awal, Sarwono dibuat gembira, karena tiga puisi karyanya dimuat di sebuah koran bernama Swara Keyakinan. Sayangnya, tanggapan Pingkan setelah mengetahui hal itu biasa saja. Ia malah mengatakan bahwa puisi Sarwono itu kisruh dan cengeng, saat membaca puisi Sarwono yang lain, selain yang dimuat hari itu. Sarwono belum sempat memperlihatkan kepadanya, dan ia mengetahui bahwa, Pingkan mungkin tidak akan memberikan reaksi baik. Namun, meski begitu, gadis berkulit putih itu tetap memberikan perhatiannya kepada Sarwono. Malah Pingkan juga pernah merasa kasihan saat Sarwono yang bertubuh kurus itu terbatuk-batuk. Meski Sarwono berdalih dengan mengatakan dirinya sehat, Pingkan akan membantah perkataannya. Ia mempertanyakan apa yang dimaksud Sarwono sebagai sehat? Suka merokok dan batuk-batuk kok dibilang sehat? Itu dia cara Pingkan menunjukkan rasa sayangnya kepada pria jawa yang ia cintai. Sebab, Pingkan mengetahui bahwa Sarwono pernah gagal untuk melanjutkan studi ke Amerika akibat terdapat flek di paru-parunya yang mencurigakan. Sayangnya, Pingkan harus melanjutkan studinya di Negeri Sakura. Ia dikirim dari kampusnya dan melaksanakan perintah prodinya. Sarwono dibuat semakin galau saat mengetahui berita itu. Terlebih lagi, ia pernah mendengar bahwa pria Jepang bernama Katsuo yang pernah berkunjung ke Indonesia dan pernah menjalin hubungan dekat dengan Pingkan, sudah lulus program pascasarjana dan menjadi dosen di Universitas Kyoto. Ya, tempat mengajar Katsuo tidak lain adalah kampus yang nantinya akan menjadi tempat Pingkan menimba ilmu. Di bab akhir, dikisahkan bahwa Sarwono jatuh sakit hingga cairan dalam paru-parunya perlu disedot. Sarwono menderita paru-paru basah, benak dan hatinya juga basah akibat lama menahan rindu ingin bertemu sang kekasih. Kelebihan Novel Hujan Bulan Juni Novel Hujan Bulan Juni karya pujangga legendaris Indonesia ini tentunya memiliki banyak kelebihan. Kelebihan pertama, yakni novel ini berisi konflik yang sederhana. Novel ini hanya mengisahkan hubungan percintaan antara Sarwono dan Pingkan, yang sama-sama saling mencintai. Namun, terdapat sejumlah kendala yang merintangi hubungan mereka, terutama akibat perbedaan agama dan suku bangsa keduanya. Gaya penulisan novel Hujan Bulan Juni ini juga dinilai sangat khas karya Sapardi Djoko Damono. Meskipun ini merupakan novel, narasi dalam novel ini ditulis dengan gaya bercerita seperti sedang menyampaikan puisi. Pembaca dapat menemukan banyak kata-kata puitis dan indah dalam narasi kisah ini. Pembaca juga sangat mengapresiasi SDD yang dinilai melakukan riset yang cukup mumpuni untuk menulis novel ini. Riset yang dimaksud adalah mengenai teknologi, karena SDD sudah tergolong kaum lansia ketika menulis novel ini, tetapi ia tetap menghadirkan unsur teknologi dalam cerita ini. Novel Hujan Bulan Juni ini menyajikan cerita cinta yang memiliki latar situasi yang relevan masa sekarang. Kemudian, dalam novel Hujan Bulan Juni ini, Sapardi Djoko Damono memberikan pesan tersirat tentang toleransi agama dalam sebuah hubungan. Secara keseluruhan, pembaca dapat menikmati novel yang sangat singkat ini. Pembaca dapat menikmati bagaimana karakter para tokoh yang seperti malu tapi mau, sontoloyo, tetapi saling perhatian. Narasi kisah ini mampu membuat pembaca senyum-senyum sendiri ketika membacanya. Kekurangan Novel Hujan Bulan Juni Selain kelebihan, novel Hujan Bulan Juni ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan novel ini terletak pada alur cerita yang melompat-lompat. Terkadang, plot ceritanya terjadi di latar waktu saat ini, kemudian tiba-tiba ada alur mundur, dan setelah itu bisa saja mereka telah melompat ke peristiwa lain yang terjadi di masa depan. Hal ini cukup membingungkan para pembaca. Kendala lain yang ditemukan pembaca, yakni untuk mencerna kalimat demi kalimat yang dinilai jadul dan kental dengan adat Jawa. Bagi mereka yang bukan berasal atau keturunan Jawa, hal ini cukup menjadi kendala. Ditambah lagi, novel ini tidak memiliki catatan kaki yang memuat terjemahan Bahasa Jawa yang digunakan. Pesan Moral Novel Hujan Bulan Juni Melalui kisah ini, kita dapat mengetahui bahwa nasib memang diserahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus ditandatangani di atas materai dan tak boleh digugat jika nanti terjadi apapun. Meskipun itu baik atau buruk. Dari kisah ini juga kita mengetahui bahwa kesepian bagaikan benang-benang halus ulat sutera yang secara perlahan, lembar demi lembar, mengurung manusia sampai ulat yang ada di dalamnya ingin segera melepaskan diri dan berubah menjadi wujud yang sangat berbeda. Supaya bisa saja tak diingat lagi dari mana asalnya. Kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini juga mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing. Perbedaan yang ada di dunia ini bukan merupakan sebuah penghalang. Jadi, jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Nah, itu dia Grameds ulasan novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Bagi kalian yang penasaran akan karya legendaris pujangga ternama Indonesia ini, kalian bisa mendapatkan buku ini hanya di Rating 3,7

resensi novel hujan bulan juni